Bagaimana Rasanya Di-hipnoterapi?
Hipnoterapi adalah terapi psikologis menggunakan pendekatan hipnosis. Hipnosis merupakan fenomena alamiah yang melibatkan alam bawah sadar manusia. Hipnosis juga merupakan peristiwa alamiah yang terjadi pada setiap orang. Dengan mengakses alam bawah seseorang secara sengaja, hipnoterapis dapat memandu orang tersebut untuk menyelesaikan masalah psikologis yang diderita.
Lalu timbul pertanyaan bagi kalangan awam, bagaimanakah rasanya ketika seseorang menjalani sesi hipnoterapi?
Pertanyaan itu muncul karena pengetahuan masyarakat belum memadai untuk memahami informasi yang benar tentang hipnosis. Lantaran di televisi mereka menonton acara stage hypnosis (hipnosis panggung) yang menjadi bumbu acara hiburan tertentu. Di tayangan tersebut disuguhkan bahwa orang yang dihipnosis kehilangan kesadarannya. Lalu, orang tersebut benar-benar mengikuti sugesti sang hipnotis.
Itulah sedikit persepsi tentang hipnosis yang terekam di pikiran orang yang melihat tayangan televisi. Peristiwa hipnosis yang ditayangkan tersebut memang apa adanya. Prosedur yang dilakukan sudah sesuai dengan teknik hipnosis. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa orang yang dihipnotis tersebut sebenarnya bukan sedang tidak sadar. Orang yang terhipnotis mengalami tidur hipnosis (trance) atau kondisi hipnosa, suatu kondisi di mana pikiran seseorang berada dalam alam bawah sadar. Dengan arti lain, kondisi yang masih sadar namun mengalami relaksasi yang nyaman. Saat kondisi demikian, seseorang dengan mudah mensugesti dirinya (self hypnosis) dengan memperhatikan saran (sugesti) dari sang hipnotis. Ia akan melakukan sugesti yang ia sepakati saja. Sangat mungkin seseorang yang terhipnosis bangun dengan sendirinya karena menolak sugesti sang hipnotis.
Saat proses hipnoterapi berlangsung, kondisi klien tidak harus mengalami tidur. Sebagaimana hipnosis panggung, klien cukup dikondisikan relaksasi atau tidur hipnosis (trance). Justru klien diharapkan untuk tidak tidur karena kesadarannya dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan sang hipnoterapis. Jadi seseorang yang menjalani sesi hipnoterapi dapat memiliki kondisi yang mirip saat hipnosis panggung seperti yang ditayangkan di televisi, dapat pula tidak seperti itu. Dalam hipnoterapi banyak teknik yang digunakan, ada teknik lain yang disebut waking hypnosis yang tidak mengharuskan klien menutup mata ataupun tidur hipnosis. Ini berarti, hipnoterapi dapat dilakukan dengan wawancara biasa.
"Hipnotis dapat menciptakan kondisi ”trance” di mana dalam
kondisi ini klien dapat membayangkan sesuatu secara jelas, bahkan dapat masuk
kepada kondisi ”benar-benar mengalami”. Misalkan benar-benar nyata mengalami
naik pesawat terbang, melihat ular, bahkan memegang ular... . Anda dapat merasakan keberadaan setiap bagian tubuh Anda,
dari mulai dari kepala sampai dengan ujung kaki. Andapun juga tetap dapat
merasakan kondisi sekeliling, bahkan Anda dapat mendengarkan dengan jelas
suara-suara di sekeliling Anda, dan juga suara saya tentunya."
(Yan Nurindra, Pakar Hipnosis)
"Mayoritas klien ingat tentang semua hal yang dikatakan
kepada mereka selama dirinya dihipnosis. Bagaimanapun, mereka berada dalam
kesadaran penuh. Keadaan hipnosis sesungguhnya tak berbeda dengan keadaan ketika
Anda mengantuk atau melamun. Meski merasa rileks, Anda tetap sadar sepenuhnya
terhadap keadaan di sekeliling Anda. Anda tidak benar-benar tertidur maupun terjaga.
Anda juga tetap akan mendengar segala hal yang terjadi di sekitar Anda. Begitu pula jika
tiba-tiba terjadi sesuatu yang butuh perhatian Anda, Anda bisa dengan segera membuka mata dan
siap menghadapi situasi tersebut."
(Romy Rafael, Master Hipnotis)
Demikian penjelasan mengenai bagaimana rasanya di-hipnoterapi. Semoga informasi ini dapat memberi persepsi yang benar tentang hipnosis dan hipnoterapi. Dengan demikian, para calon klien hipnoterapi Sultan Budi Lenggono telah mengetahui dan memahami konsep terapi hipnosis yang akan mereka jalani di sesi hipnoterapi nantinya.
Post a Comment