Apa itu Hipnotis?
Hipnotis bukanlah seperti yang dituduhkan oleh berbagai pihak, yaitu sering digunakan untuk kejahatan yang ada di pinggir jalan. Ilmu hipnotis sesungguhnya sangat mulia karena ilmu ini bisa diterapkan untuk berbagai keperluan serta memberikan manfaat terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Hipnosis / Hypnosis bukanlah magic atau gaib, tetapi metode ilmiah yang mudah dipelajari oleh siapa saja termasuk orang awam sekalipun. Ilmu ini bersumber dari Wina, Austria dan kini telah berkembang pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Bahkan, hipnotis adalah fenomena. Semua orang mengalaminya. Saat ia tertawa karena membaca buku. Saat seseorang menangis karena menonton adegan menyedihkan dalam sinetron. Saat seseorang membeli barang karena tertarik (padahal tidak sedang memerlukannya). Semua itu sekedar sedikit contoh fenomena hipnosis.
Mungkin, orang salah menilai hipnotis. Orang cenderung menegatifkan istilah ini ke dunia hitam. Padahal Rosulullah mengajak istrinya, Abu Bakar, dan para pengikutnya untuk masuk Islam menggunakan mekanisme hipnosis. Jadi, siapapun mereka (baca: manusia) terlibat dalam fenomena hipnosis. Namun, sekarang istilah ini menjadi populer karena faktor bahasa dan sosialisasi istilah.
Di dunia modern seperti sekarang ini, hipnotis terlanjur tercitrakan sedemikian rupa sehingga menumbuhkan berbagai persepsi. Nah, di sini saya ingin memaparkan hipnotis sesuai keadaannya. Hipnosis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah proses komunikasi yang dilakukan seseorang yang melibatkan emosi dan imajinasi secara berulang dan dengannya mampu memunculkan ide dan wawasan tertentu untuk menimbulkan keinginan tertentu seperti persuasi, deskripsi, menyemangati, atau keperluan biasa lainnya. Adapun hipnotis adalah orang yang melakukan/menyengaja menghipnotis (baca: menghipnosis).
Setiap orang pada prinsipnya melakukan hipnosis untuk dirinya sendiri. Orang makan karena menghipnotis dirinya secara tak langsung untuk makan. Orang mengendarai motor tanpa berpikir lagi di mana letak rem dan gas. Orang dengan sukarela berjalan menuju tempat kerja atau sekolah. Seseorang lupa terhadap janji. Seseorang lupa hari ini dan tanggal sekarang. Dan, masih banyak contoh lainnya yang mungkin anda semua mampu menyebutkannya sendiri, bahkan terlibat di sana.
Jadi sebenarnya, seseorang umumnya 'mengizinkan' dirinya untuk terlibat dalam hipnosis sehari-hari (baca: fenomena hipnosis). Lalu, prinsip ini diolah dan dipelajari sehingga dapat diterapkan untuk tujuan tertentu, seperti untuk hiburan, forensik, terapi, bahkan disalahgunakan untuk kejahatan (misal: gendam). Nah, untuk mengaplikasikannya, seseorang dapat mempelajarinya secara ilmiah. Adapun jika dimiliki (bukan dipelajari) dengan cara negatif seperti ritual, minta bantuan jin atau sejenisnya itu adalah hipnotis aliran nonilmiah yang jelas dilarang dalam Islam agama yang lurus. So, citra seorang hipnotis tergantung pada orangnya apakah dia orang yang baik ataukah berniat jahat.
Untuk belajar hipnotis, diperlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Mempelajari ilmu hipnotis bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan jika ada kemauan. Apalagi sekarang sudah banyak seminar hipnosis / pelatihan hipnotis di sejumlah kota di Indonesia.
Adapun ilmu gendam adalah bagian dari hipnosis. Hipnosis jenis ini adalah aksi dari seseorang yang ditujukan kepada orang lain dengan tujuan-tujuan tertentu dengan cara melemahkan daya pikir dan konsentrasi korban, yang biasanya melalui tatapan mata atau suara dengan nada berwibawa yang tak jarang disertai sentuhan pada korban yang telah jatuh mentalnya. Sugesti juga merupakan bagian dari hipnosis. Sugesti ada yang positif dan ada juga yang negatif.
Hipnosis tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang karena tidak semua orang bisa terhipnosis. Untuk melakukan hipnosis, diperlukan mental yang sangat kuat. Orang yang bermental lemah tidak dapat melakukan hipnosis kecuali melalui cara supranatural di mana sejatinya bukan dia yang menghipnosis orang lain melainkan tenaga halus di luar dirinya yaitu jin. Begitu pula sebaliknya, orang yang bermental kuat tidak akan mudah untuk terhipnosis, itulah sebabnya, kebanyakan yang terkena hipnotis adalah perempuan. Meskipun tidak sedikit laki-laki yang bisa terkena hipnotis. Selain itu, untuk menghipnosis orang lain diperlukan konsentrasi cukup tinggi sehingga akan sulit menghipnosis lebih dari seorang. Sekalipun di tempat umum si hipnotis tidak akan berani menjalankan aksinya ketika ada orang ketiga di situ, kecuali dia adalah komplotannya atau sama-sama bermental lemah.
Tips paling mudah untuk menghindari terkena hipnotis adalah jangan sekali-kali anda tatap matanya atau mendengarkan omongannya dan menuruti permintaannya. Segeralah alihkan konsentrasi dan perhatian anda ke hal lain. Atau, segeralah menghindarinya.
Hal-hal lain yang dianggap berkaitan dengan hipnotis
Membaca pikiran
Membaca pikiran orang lain di dalam islam hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat, itupun dengan syarat, orang tersebut harus benar-benar lurus dalam amal dan ibadahnya, sehingga dapat diyakini bahwa kelebihan yang dimilikinya adalah karunia Allah Swt. Adapaun jika orang tersebut berakhlak buruk, ditambah amal dan ibadahnya tidak beres maka ketajaman yang dimilikinya tidak lebih dari informasi dari jin yang memberitahukan kepadanya tentang apa yang ada dalam pikiran orang lain, caranya melalui informasi berantai yang diberikan oleh qarin (jin yang ditugaskan menemani manusia sejak lahir hingga meninggal) kepada jin, lalu jin ini memberitahukannya kepada tuannya.
Telepati
Telepati adalah bertukar pikiran atau berbicara dengan orang lain dari jarak jauh. Sebagai manusia biasa, pasti tidak akan mampu melakukannya, karena tidak bisa menembus batas ruang dan waktu. Nabi, para sahabat dan tabiin serta salafushaalihin tidak ada yang melakukan hal semacam ini. Satu-satunya peristiwa yang mendekati masalah ini adalah karamah Umar bin Khattab yang dapat memberi komando kepada Sariyah, panglima perangnya yang berada di Asbahan, sedangkan Umar berada di Madinah.
Satu hal yang perlu dimengerti dan disadari, tipu daya setan memang sangat canggih, karena tidak jarang untuk memperdayakan manusia dengan cara-cara yang berbau islami, misalnya harus berpuasa sekian puluh hari, tidak boleh melakukan ini dan itu dan seterusnya. Dengan begitu, si pelaku akan terperdaya dan melakukannya hanya untuk mendapatkan ilmu ini dan ilmu itu, bukan semata-mata karena Allah SWT.
Mengosongkan hati dan pikiran dari segala hal adalah bukan ajaran islam. Karena hal itu sama saja dengan membukakan pintu masuk bagi setan untuk menyesatkan yang benar. Allah SWT memerintahkan untuk selalu mengingat-Nya di setiap tempat dan waktu. Untuk itu, jika anda sedang mempelajari sesuatu, tenaga dalam misalnya, kemudian anda disuruh mengosongkan pikiran anda, jangan anda lakukan, karena ilmu yang akan anda miliki adalah ilmu setan (jin) atau merupakan tanda terima kasih setan atas peluang yang telah anda berikan. Anda mempunyai kelebihan memukul jarak jauh, sejatinya bukan anda yang pukul, melainkan setan (jin) yang melakukannya. Jadi, mengosongkan pikiran dan hati dari segala hal tidak dianjurkan, tetapi ingatlah Allah dengan penuh khusyu' dan konsentrasi. Karena, mengosongkan hati dan pikiran berbeda dengan berkonsentrasi.
Untuk belajar hipnotis, diperlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Mempelajari ilmu hipnotis bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan jika ada kemauan. Apalagi sekarang sudah banyak seminar hipnosis / pelatihan hipnotis di sejumlah kota di Indonesia.
Adapun ilmu gendam adalah bagian dari hipnosis. Hipnosis jenis ini adalah aksi dari seseorang yang ditujukan kepada orang lain dengan tujuan-tujuan tertentu dengan cara melemahkan daya pikir dan konsentrasi korban, yang biasanya melalui tatapan mata atau suara dengan nada berwibawa yang tak jarang disertai sentuhan pada korban yang telah jatuh mentalnya. Sugesti juga merupakan bagian dari hipnosis. Sugesti ada yang positif dan ada juga yang negatif.
Hipnosis tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang karena tidak semua orang bisa terhipnosis. Untuk melakukan hipnosis, diperlukan mental yang sangat kuat. Orang yang bermental lemah tidak dapat melakukan hipnosis kecuali melalui cara supranatural di mana sejatinya bukan dia yang menghipnosis orang lain melainkan tenaga halus di luar dirinya yaitu jin. Begitu pula sebaliknya, orang yang bermental kuat tidak akan mudah untuk terhipnosis, itulah sebabnya, kebanyakan yang terkena hipnotis adalah perempuan. Meskipun tidak sedikit laki-laki yang bisa terkena hipnotis. Selain itu, untuk menghipnosis orang lain diperlukan konsentrasi cukup tinggi sehingga akan sulit menghipnosis lebih dari seorang. Sekalipun di tempat umum si hipnotis tidak akan berani menjalankan aksinya ketika ada orang ketiga di situ, kecuali dia adalah komplotannya atau sama-sama bermental lemah.
Tips paling mudah untuk menghindari terkena hipnotis adalah jangan sekali-kali anda tatap matanya atau mendengarkan omongannya dan menuruti permintaannya. Segeralah alihkan konsentrasi dan perhatian anda ke hal lain. Atau, segeralah menghindarinya.
Hal-hal lain yang dianggap berkaitan dengan hipnotis
Membaca pikiran
Membaca pikiran orang lain di dalam islam hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat, itupun dengan syarat, orang tersebut harus benar-benar lurus dalam amal dan ibadahnya, sehingga dapat diyakini bahwa kelebihan yang dimilikinya adalah karunia Allah Swt. Adapaun jika orang tersebut berakhlak buruk, ditambah amal dan ibadahnya tidak beres maka ketajaman yang dimilikinya tidak lebih dari informasi dari jin yang memberitahukan kepadanya tentang apa yang ada dalam pikiran orang lain, caranya melalui informasi berantai yang diberikan oleh qarin (jin yang ditugaskan menemani manusia sejak lahir hingga meninggal) kepada jin, lalu jin ini memberitahukannya kepada tuannya.
Telepati
Telepati adalah bertukar pikiran atau berbicara dengan orang lain dari jarak jauh. Sebagai manusia biasa, pasti tidak akan mampu melakukannya, karena tidak bisa menembus batas ruang dan waktu. Nabi, para sahabat dan tabiin serta salafushaalihin tidak ada yang melakukan hal semacam ini. Satu-satunya peristiwa yang mendekati masalah ini adalah karamah Umar bin Khattab yang dapat memberi komando kepada Sariyah, panglima perangnya yang berada di Asbahan, sedangkan Umar berada di Madinah.
Satu hal yang perlu dimengerti dan disadari, tipu daya setan memang sangat canggih, karena tidak jarang untuk memperdayakan manusia dengan cara-cara yang berbau islami, misalnya harus berpuasa sekian puluh hari, tidak boleh melakukan ini dan itu dan seterusnya. Dengan begitu, si pelaku akan terperdaya dan melakukannya hanya untuk mendapatkan ilmu ini dan ilmu itu, bukan semata-mata karena Allah SWT.
Mengosongkan hati dan pikiran dari segala hal adalah bukan ajaran islam. Karena hal itu sama saja dengan membukakan pintu masuk bagi setan untuk menyesatkan yang benar. Allah SWT memerintahkan untuk selalu mengingat-Nya di setiap tempat dan waktu. Untuk itu, jika anda sedang mempelajari sesuatu, tenaga dalam misalnya, kemudian anda disuruh mengosongkan pikiran anda, jangan anda lakukan, karena ilmu yang akan anda miliki adalah ilmu setan (jin) atau merupakan tanda terima kasih setan atas peluang yang telah anda berikan. Anda mempunyai kelebihan memukul jarak jauh, sejatinya bukan anda yang pukul, melainkan setan (jin) yang melakukannya. Jadi, mengosongkan pikiran dan hati dari segala hal tidak dianjurkan, tetapi ingatlah Allah dengan penuh khusyu' dan konsentrasi. Karena, mengosongkan hati dan pikiran berbeda dengan berkonsentrasi.
Post a Comment